Kamis, 05 Juli 2018

Menggunakan Pypy sebagai ganti Python dan VirtualEnv

Tidak ada komentar:
Pypy adalah program porting pemrograman Python dengan memberikan performa eksekusi code secepat C.

Pypy compatible 100% dengan Python aslinya.
Pada tutorial kali ini, kita menggunakan Linux 64 dan Python 3.
Karena pengembangan Python 2 akan dihentikan pada tahun 2020, maka kita gunakan Python 3. File pypy portable, sehingga pada praktisnya ini menggantikan virtualEnv secara langsung.

1. Unduh pypy versi 6.0.0 (setara dengan Python 3.5.3)
Buka terminal, lalu ketikkan:

wget https://bitbucket.org/pypy/pypy/downloads/pypy3-v6.0.0-linux64.tar.bz2

atau install deb package dengan mengikuti tutorial berikut:
https://launchpad.net/~pypy/+archive/ubuntu/ppa

2. Ekstrak file Pypy
Ekstrak file tesebut dengan perintah:

tar -xvjf pypy3-v6.0.0-linux64.tar.bz2

3. Jalankan pypy
cd ke folder pypy yang baru di ekstrak, cd bin

Ketikkan ./pypy3



Terlihat pada gambar Pypy3 telah berhasil dijalankan dengan baik.

4. Install pip
Ketik perintah:
wget https://bootstrap.pypa.io/get-pip.py

Setelah download selesai, jalankan perintah:
./pypy3 get-pip.py

Setelah selesai, kita bisa coba lihat package pip yang ada dengan perintah
./pypy3 -m pip list



5. Daftarkan pypy3 ke system
Menggunakan perintah:

ln -s /folder/ke/pypy3 /usr/bin/pypy3
Sekian tutorial penggunaan Pypy pada linux.
Read More

Rabu, 04 Juli 2018

Tutorial Penggunaan VirtualEnv

Tidak ada komentar:

VIRTUALENV


1.1 Apa itu Virtualenv


Virtualenv adalah python package untuk membuat sebuah environment virtual, dengan adanya environment virtual ini, developer dapat menjalankan project sesuai dengan kebutuhan dependency-nya saja. Misal project A membutuhkan Flask 0.2 dan Project B membutuhkan Flask 0.1, menggunakan virtualenv dapat instal dependency masing-masing tanpa harus instal ulang.



1.2 Instalasi, Menjalankan dan Menonaktifkan virtualenv


Jalankan perintah-perintah di bawah ini secara urut, pastikan pip sudah terinstall pada Linux anda.



Perintah yang dijalankan
Maksud perintah
pip install virtualenv
Instalasi virtualenv
virtualenv --version
Setelah instal selesai, periksa apakah Sudan jalan program virtualenv-nya?
mkdir my_project_folder
Membuat folder project yang akan dijalankan sebagai virtual
virtualenv my_project
Menjadikan folder my_project sebagai target virtual



Anda juga bisa menjalankan virtualenv dengan menggunakan versi python tertentu (seperti python 2.7)

virtualenv -p /usr/bin/python2.7 my_project



Atau mengganti interpeter yang digunakan secara global yang berada pada file ~/.bashrc:

export VIRTUALENVWRAPPER_PYTHON=/usr/bin/python2.7



Untuk mengaktifkan virtualisasi folder tersebut jalankan:

source my_project/bin/activate



Untuk menonaktifkan:

deactivate




1.3 Screenshot Penggunaan virtualenv


Berikut adalah gambar penggunaan virtualenv.




1.4 Instalasi Dependency pada virtualenv


Developer tinggal melakukan instalasi seperti biasa.

pip install nama_package


Read More

Minggu, 08 Januari 2017

Cara Kerja Smartphone

7 komentar:


Salam semua!
Kali ini saya ingin berbagi tentang bagaimana sebuah smartphone bekerja. Pengetahuan ini didapatkan karena pengalaman kerja penulis sendiri, sehingga mungkin sampai saat ini, di sekolah dan universitas belum pernah dibahas dan diajarkan.
Ada baiknya pembaca sudah memahami mengenai elektronika dasar sehingga ketika membaca tulisan saya bisa langsung memahami cara kerja smartphone tanpa harus mengira-ngira. 😼
http://phandroid.s3.amazonaws.com/wp-content/uploads/2012/12/SGSIII-mainboard-640x480.jpg
Courtesy of Phandroid

Read More

Senin, 05 September 2016

Tetaplah pada Jalur Keilmuwan

Tidak ada komentar:
"Dicari IT Support"
Iklan pekerjaan itu, pernah viral di media sosial Facebook (sayangnya saya tidak mendokumentasikan fotonya). Orang-orang menuding bahwa judul lowongan kerja dengan isinya kurang sesuai. Saya rasa memang benar. Karena setelah saya baca, permintaan employernya cukup bikin ngakak. Disitu ditulis bahwa sang IT support harus menguasai PHP, HTML, MySQL, Networking, Server, singkat kata, semua yang ada di dunia IT, dia harus kuasai. Seingat saya yang membuat kecewa pembaca bukan itu. Tetapi salary yang ditawarkan oleh employer tersebut. Kalau tidak salah sekitar 1 sampai 2 juta rupiah saja dan penempatan di ibukota tercinta ini.

Sedikit contoh saja, yang menyebabkan generasi Y kurang bersemangat untuk mendalami bidangnya masing-masing. Akibatnya, banyak generasi Y yang aslinya berbakat, namun memilih jalan lain yang lebih mudah.

image courtesy of www.generationy.ie

Dear generasi Y, saya mendapat sedikit wejangan dari Bapak F sesepuh generasi X. Beliau adalah orang yang cukup ternama di dunia smartcard Indonesia, dan kontribusi beliau sudah banyak untuk negara ini. Beliau berpesan tentang sekolah kita, dan tentang pekerjaan kita. Isi wejangan kurang lebih seperti ini
Banyak yang mengambil sekolah keinsinyuran, agrikultur dan kesehatan, namun mereka banyak yang terpaksa menjadi seorang bankir.
Kenyataannya memang pahit yang kita alami sekarang, ketika kita berharap dan memiliki cita-cita menjadi apa yang kita inginkan tetapi, yang kekeuh buka lowongan kerja adalah Bank. Saya pernah belajar dengan salah satu CEO publishing ternama di Jogjakarta, dan saya mengambil banyak pelajaran dari beliau bahwa bank mematikan ekonomi menengah ke bawah (dan saya sepakat akan hal ini, dari berbagai sudut pandang, serta hukum yang saya percaya).

Biarlah yang menjadi bankir tetap para ekonom. Para lulusan teknik dan yang lainnya harap tetap menjadi insinyur dan pada jalurnya masing-masing.

Pesan Bapak F tadi,
Tetaplah pada jalur keilmuwan dan membidangi keilmuwan tersebut. Jika anda seorang Insinyur, tetaplah jadi insinyur, karena 10 tahun lagi, tenaga anda dibutuhkan.
 Tetap berjuang keras, generasi Y. Lelahmu akan terbayar!

Read More

Jumat, 13 Mei 2016

Diin berarti 'Agama'?

Tidak ada komentar:
Salam,

Diin (دين) atau Deen dalam ejaan Inggris, memiliki arti yang banyak. Sebagian besar muslim Indonesia mengartikan "Agama".
Deen berasal dari Bahasa Persia, Ibrani dan Arab.
Dalam bahasa Persia (Daena) berarti "Penglihatan" atau "Sudut Pandang"

Diin


Dalam bahasa Ibrani berarti "Hukum" ( דִּין )
dalam Taurat (sebagian orang menyebutnya Perjanjian lama (old-testament) atau Tanakh), kata Diin disebut 24 kali. Kata Diin ini dalam bahasa Ibrani juga sering sekali diartikan  "Membela", "Eksekusi" dan pada kata kerja bisa diartikan "Taat", 'Tunduk", "Aturan", "Kehinaan".

Dan dalam bahasa arab, Deen memang sangat susah diartikan karena memiliki banyak arti.
Deen berarti "Paksaan" dan dalam bentuk Dayyaan berarti "Paling Ditolak"

Kata Deen juga berarti "Ganjaran", "Perhitungan", "Ketaatan", "Materi", "Hukum" dan "Politik"

Dari arti kata yang mendasari, Deen Al-Islam berarti bukan hanya agama, tetapi Way of Life, karena semua cara hidup, dan hukumnya ada pada Deen Al-Islam.

Secara garis besar apabila kita sangkutpautkan antara arti kata Deen dalam bahasa Indonesia yang berarti "Agama" berarti Deen sudah melengkapi semua kebutuhan hidup kita.
Apabila kita memeluk suatu Agama atau "Deen", pastikan kita benar-benar tunduk kepada Tuhan, kitab yang diturunkan dan Nabi yang membawanya.


Allahu 'Alam
Referensi:
http://www.islamweb.net/emainpage/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=91252
https://en.wikipedia.org/wiki/D%C4%ABn
Yogyakarta, 13 Mei 2016
Asharudin Achzab
Read More

Rabu, 27 April 2016

Muslim bukan berarti 'Orang yang beragama Islam'

Tidak ada komentar:
Salam,
Di sini saya akan sedikit membantu merubah persepsi masyarakat mengenai arti kata muslim.
Orang banyak mungkin akan mempunyai pikiran bahwa muslim adalah seseorang yang memeluk Agama Islam. Sayangnya, itu hanya benar sedikit saja. Kita kembali ke arti kata.
Muslim berasal dari Islam. Islam berasal dari kata Salaam [سلام] yang  berarti kedamaian, keselamatan (peace), dan Silmun [سلم] yang berarti tunduk sepenuhnya kepada Tuhan (totally submitting to God).

Jadi secara bahasa, Muslim adalah orang yang tunduk sepenuhnya kepada satu Tuhan.
Siapa pun itu yang tunduk kepada satu Tuhan, adalah seorang Muslim. Adam, Ibrahim, Musa, Jesus, Muhammad, mereka adalah Muslim. Semua Nabi itu bersujud pada satu Tuhan.

Lalu sujudlah Abram (Kejadian 17:3)
Abram fell facedown (Genesis 17:3)

Musa dan Harun pergi menjauhi orang-orang itu lalu berdiri di dekat pintu Kemah TUHAN. Mereka sujud, lalu cahaya kehadiran TUHAN menyinari mereka. (Bilangan 20: 6)
 Moses and Aaron went from the assembly to the entrance to the tent of meeting and fell facedown, and the glory of the LORD appeared to them. (Numbers 20: 6)


Kemudian Jesus pergi lebih jauh sedikit, lalu Ia tersungkur ke tanah (bersujud) dan berdoa. (Matius 26: 39)
Jesus Going a little farther, he fell with his face to the ground and prayed (Matthew 26: 39)

Image Courtesy of sangpencerah.com


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan tunduk kepada Allah. (Ali Imraan 3 :102)
 O you who believe! Fear Allāh as He should be feared, and do not die except as Muslims. (Ali Imraan 3: 102)

Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka[1] dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-84-91.html#sthash.Fp1Q8qBy.dpuf
Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa ,Jesus dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri (Ali Imraan 3: 84)
 Say, "We have believed in Allah and in what was revealed to us and what was revealed to Abraham, Ishmael, Isaac, Jacob, and the Descendants, and in what was given to Moses and Jesus and to the prophets from their Lord. We make no distinction between any of them, and we are Muslims [submitting] to Him." (Ali Imraan 3: 86)

Lalu timbul pertanyaan, dengan bersikap seperti seorang Muslim apakah menjadikannya dia beragama Islam?
Tidak. Kecuali dia mengakui bahwa Tuhan adalah satu, Muhammad adalah Nabinya yang terakhir dan menjalankan perintahnya.

Dalam postingan berikutnya Insya Alloh akan saya bahas arti kata 'Deen' atau pandangan umum masyarakat berarti 'Agama'. Benarkah berarti 'Agama?'

Wallahu A'lam.


Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka[1] dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-84-91.html#sthash.Fp1Q8qBy.dpuf
catatan: semua citasi ayat Taurat, Injil diambil dari New International Version.
dan terjemahan Qur'an diambil dari SHAHIH Internationa



Read More

Sabtu, 26 Maret 2016

Indonesia Tak Akan Bisa Lebih Baik

Tidak ada komentar:
Salam semua!

Jangan termakan judul ya, karena saya sengaja menulis judul seperti itu sama seperti Media: Supaya laku dishare paling tidak, syukur-syukur dibaca.
Entah ada angin apa, saya ingin mengeluarkan uneg-uneg saya, dengan beberapa kejadian yang miris melanda Indonesia ini. Mulai dari kasus yang gak penting: berita tentang sianida berhari-hari sampai tawuran antara Go-Cek melawan BluBert.

image courtesy of: nirbi.co.vu


Saya merasa prihatin dengan beberapa peristiwa yang terjadi di Indonesia, negara tercinta ini. Negara yang anak mudanya penuh dengan potensial, tapi memilih menghabiskan waktunya lebih banyak di-Path, Twitter, Instagram-- yang kebanyakan isinya tentang dunia anak muda. Tanpa disadari, kita terdidik untuk menjadi "apa kata orang" biar keliatan "kekinian" atau "emang bingung mau berbuat apa".

Concern pertama saya adalah pemuda. Yak. Itu juga untuk saya pribadi, yang masih berstatus pemuda. Negara yang maju, karena pemudanya berfikiran maju. Kata siapa? Bukan kata siapa siapa! Dulu kita pernah dijajah, dan yang berhasil memerdekakan negara ini adalah berkat perjuangan pemuda saat itu. Ini fakta, bukan kata siapa-siapa.
 
Setelah saya merasakan yang namanya lulus sekolah, sudut pandang saya terbuka. Banyak pemuda pemudi kita yang kehilangan tujuan. Yang terbesit dalam hati, "lalu apa hasil kita belajar selama ini?"
"Seperti inikah?"

Kemana ilmu yang kalian dapat? Sains? Teknik? Sosial? Kesehatan? Agro? Semudah itukah menyerah? Pusing? Semua juga pusing. Yang membedakan adalah: Mau dilihat orang untuk jadi diri sendiri, atau menjadi apa kata orang? Taruh smartphone. Cari hobi yang menyenangkan- syukur syukur yang juga bisa jadi uang. Keluar rumah, jangan cuma untuk naik gunung untuk dilihat orang. Jadilah diri sendiri. Follow yourself, do not follow who 'asks u to follow' :))

Para pemuda pemudinya banyak yang memilih menjalin kasih selama menempuh pendidikan, ketimbang berkarya. Inilah salah satu kelemahan kita: Baper. "Biar semangat", katanya.
Jaman Ayah Ibu kita, itu semangat semangat aja coy, sendiri. Ini karena pemudanya kebanyakan ngikutin temen, jadi begini. Ikutin langkahmu, ikutin orang tuamu. Pahit? Ga enak?
Emang ga ada yang enak. Jalanin aja, yang tulus.

 Concern kedua saya: Orang Tua

Well, peran orang tua di sini sangat penting. Saya sangat sedih melihat adik-adik saya yang berusia belia sudah melakukan hal-hal 'enak'. Ini karena peran orang tua tidak berjalan baik. Okelah, para orang tua alasan bekerja mencari nafkah, bla bla... Tapi ingat.. Harta berharga anda adalah ANAK ANDA SENDIRI.

Ada beberapa teman saya juga yang cita-citanya tersangkut orang tua. Misal orang tua berkehendak anaknya jadi ini, itu, bekerja di sini, situ. Tidak perlu khawatir, rejeki sudah diatur Tuhan. Tidak usah dengarkan orang lain. Biarkan anak anda berkarya sendiri, tugas orang tua adalah MENDOAKAN, MERIDHOI setiap langkah anaknya (selama itu baik).

 Conceren ketiga saya: Untuk siapapun, usia berapapun

Berhentilah membuat berita berita yang tidak bertanggung jawab, dengan tagline yang mengundang selera untuk emosi.
Berhenti share berita berita kacangan, kalian hanya menambah uang di account Ad Sense si pembuat berita. INGAT! Setiap perbuatan dimintai pertanggung jawaban. Oh, iya. Karena merasa tidak bertanggung jawab ya, makanya main share aja deh.

Kembali kepada Buku agama kalian
Islam bacalah Qur'an, hayati.
Nasrani baca Injilnya yang lengkap, jangan ikutin kata orang. Ikuti Kitab.
Hindu, Buddha baca kembali kitabnya. Semua, semua agama.
Untuk anda yang Atheis, atau Agnostik, keluarlah, jangan di kamar saja. Berteman dengan teman-teman yang baik. Anda akan terbawa perlahan-lahan.


Parameter baik dan buruk itu sudah terukur sangat jelas. INDONESIA TAK AKAN BISA LEBIH BAIK, KECUALI KITA BERUBAH.
Sekian dari saya, silahkan berkomentar yang sopan dan santun. Kesantunan anda, akan sangat saya segani.

Yogyakarta, 26 Maret 2016.
-Asharudin Achzab-

Read More